Selasa, 12 Februari 2008

Mengapa Salafus shalih..

MENGAPA PERLU MENGIKUTI MANHAJ SALAF
disadur dari:Salim Al-Hilali

Menjadi suatu keharusan mutlak bagi setiap muslim yang menginginkan kesuksesan dan merindukan kehidupan yang mulia, serta kemenangan didunia dan akhirat, bahwa dalam memahami Al Qur'an dan As Sunnah yang shahih harus dengan pemahaman manusia terbaik yaitu para sahabat dan tabi'in, serta siapapun yang mengikuti jalan mereka dengan baik hingga hari kiamat. Ini karena tidak pernah tergambarkan sama sekali adanya sebuah fikrah, pemahaman dan manhaj yang lebih benar dan lebih lurus dibanding pemahaman dan manhaj Salafus Shalih.
Oleh karena itu tidak akan pernah bisa baik kehidupan umat yang akhir ini kecuali dengan apa yang telah menjadikan baik generasi awal. Apabila kita teliti dengan seksama dalil-dalil dari Al Qur'an maupun AsSunnah serta ijma' dan qiyas maka bisa disimpulkan dari dalil-dalil tersebut tentang wajibnya memahami Al Qur'an dan As Sunnah dalam bimbingan manhaj Salafush Sholih, karena itu merupakan pemahaman yang disepakati kebenarannya sepanjang abad perjalanan dakwah ini. Oleh karena itu tidak boleh bagi siapa saja sehebat apapun kedudukannya memahami Islam ini selain pemahaman Salaf.
Dan siapapun juga yang membenci pemahaman Salaf lalu menggantinya dengan bid'ah-bid'ah orang belakangan (orang-orang sesudah generasi Salaf ) yang diracuni dengan berbagai pemahaman yang membahayakan dan yang tidak selamat dari pemahaman asing, akan mengakibatkan tercerai-berainya kamu muslimin. Ini adalah hal yang pasti terjadi dan tak bisa diingkari. Maka siapa saja yang mengikatkan diri dengan pemahaman bid'ahnya orang belakang, dia bagaikan seseorang yang mendirikan bangunan ditepi tebing keruntuhan, dipinggir jurang kehancuran dan di lereng kebinasaan.Cobalah simak penjelasan sari dalil dan hujah-hujah berikut ini :

Sesungguhnya Salafus Shalih radhiallahu anhum telah nyata kebaikanmereka baik dalam nash maupun istimbath,
Allah berfirman dalam suratAt-Taubah ayat 100."Dan generasi yang terdahulu dan pertama-tama (mmasuk Islam) diantarakaum muhajirin dan ashar serta orang-orang yang mengikuti mereka denganbaik, Allah telah ridha kepada mereka dan mereka ridha kepada Allah danAllah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungaidi dalamnya mereka kekal didalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.
Dengan dalil ayat ini dapat diambil pemahaman bahwa Allah Sang Penciptatelah memuji terhadap mereka yang mengikuti kepada sebaik-baik manusia.Telah diketahui bahwa apabila sebaik-baik manusia itu mengatakan suatuperkataan, kemudian ada seseorang yang mengikuti mereka, maka dia wajibuntuk mendapatkan pujian dan berhak untuk mendapatkan keridhaan. Kalauseandainnya sikap ittiba' mereka tidak membedakan dengan selain mereka(yang tidak ittiba') maka dia tidaklah berhak mendapatkan pujian dan keridhaan. Siapakah sebaik-baik manusia itu? Mereka adalah para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an surat Al Biyyinah : 7
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shalih merekalah sebaik-baik manusia".
Allah berfirman dalam surat Ali Imran : 110 :"Kalian adalah umat terbaik yang telah ditampilkan untuk manusia,kalian telah beramar makruf dan bernahi munkar dan beriman kepadaAllah".
Dari sini kita mendapatkan petunjuk bahwa Allah telah menetapkan keutamaan mereka atas segala umat, dan gelar seutama-utama umat ini mengharuskan mereka istiqamah dalam segala hal. Disamping itu mereka sesungguhnya memang tidak pernah menyimpang dari cahaya yang terang benderang (Al Haq) ini. Sungguh Allah telah menyaksikan bahwa mereka telah beramar makruf dan bernahi munkar dengan penuh keimanan serta mengharap pahala-Nya. Keadaan seperti ini mengharuskan pemahaman mereka menjadi hujjah bagi orang yang datang sesudahnya hingga Allah mewarisi bumi ini beserta apa yang ada diatasnya (hari kiamat, pen.). Apabila konsekwensinya tidak seperti itu, berarti amar ma'ruf dan nahi munkar yang mereka lakukan keliru (tidak dipuji dan diterima Allah). Cobalah fikir dan renungkan....

Tidak ada komentar: