Senin, 31 Maret 2008

Wahai kaum yang tertipu...!

Wahai jiwa yang mudah terpedaya !

Yang suka memperturuti hawa nafsu...
Jika memang kenikmat yang didapat sekarang adalah kesenangan yang kongkret/tunai apakah engkau tidak berpikir, berapa lama engkau bisa menikmati dunia ini.
pikirkan-lah berapakah umur manusia?

Wahai hati yang lalai dari kebenaran!

Yang meninggikan angan-angan dunia...
Ber-asumsi demikian bisa jadi engkau meragukan janji dan ancaman Allah ,
meragukan kebenaran Rasul-rasul-Nya. Jika memang demikian adanya;
Maka renungkanlah ayat-ayat Allah Yang Maha Tinggi, yang menunjukan keberadaan-Nya,
ke-Esaan-Nya,kebenaran akan Rasul-Nya yang mereka kabarkan pada Manusia.
Sadarlah!
Manusia itu ada menunjukan Allah itu ada.


Wahai watak yang suka menentang!

Yang menuruti rayuan setan....
Silahkan engkau membantah Allah
Sehingga terang dan jelas bagimu persoalannya bahwa apa yang pernah dikabarkan
oleh para utusan Allah itu adalah benar.
Tidak ada keraguan sedikitpun.
Pikirkan dan renungkan-lah secara jelas bagimu bahwa yang menciptakan Alam semesta ini adalah Tuhan Langit dan Bumi,Ia Mahatinggi, Mahaberkuasa,Mahabenar dan Maha segala-galanya.

Merenung-lah sendiri,
wahai engkau yang tertipu,
yang mengutamakan dunia
Pikir dan resapi-lah sabda Rasulullah saw berikut ini;

" Perumpamaan dunia dengan Akhirat adalah kalian mencelupkan jari ke laut kemudian angkat,lihatlah dunia hanya air yang ada di jari tersebut."

"Sesungguhnya Allah memberikan dunia kepada orang yg Ia sukai dan orang yang Ia benci.
Dan tidak akan memberikan Iman kecuali kepada orang yang Ia cintai."
(HR at-Tirmidsi)

Sabtu, 29 Maret 2008

"Ingat dan sadar"

Wahai Orang yang Sadar...!
berilah penghargaan terhadap Akal,
dan
Pakai-lah dia dalam memahami dan menilai;
dalam perlindungan iman yang termanifestasi dalam perbuatan.
Sebagai manusia yang ber-Hati dan ber-Lisan; merdekakan-lah diri dalam mencari dan berfikir untuk memaknai hidup di muka bumi Allah ini di Maqam yang mulia.
Dimanapun kita posisikan-lah diri dalam keberagaman yang ditopang Akal dan Iman dalam mempertimbangkan orentasi hidup yang terjangka kepatuhan pada pencipta Alam semesta.
Semisal memaknai hidup dalam kewaspadaan ,supaya hidup tidak hilang percuma secara sia-sia pada kesudahan yang buruk dan hina.
Maka kondisikan-lah diri menjadi dinamis dan kreatif sebagai manusia yang tidak pernah menyerah pada keadaan, yang selalu siap menghadapi dunia; dari segala ujian.
Semakna bersikap progresif-lah dan Inovatif-lah sebagai manusia yang ikhlas dalam intensitas tawakkal yang total.
Sesuatu konsekuensi logis dari substansi kemanusian yang berakal dan beriman.
"Ingat dan Sadar" ; sebagai asal dan tujuan manusia dalam segala hal untuk hidup yang lebih tinggi.

Kamis, 27 Maret 2008

TandA-TaNda OrAng MuNafik

NAbi bersabda;
"orang munafik adalah ia yang telah mengucapkan janji,mengingkarinya;
jika ia berbuat,perbuatannya jahat; jika ia diberi ketentuan,ia melanggar;
jika tidak diberi, ia menonjol-nonjolkan kehidupannya."

Beliau juga bersabda,
"Seseorang yang bathinnya bertentangan dengan penampilannya dimuka umum adalah munafik--Siapapun ia,dimanapun adanya,dizaman apapun ia hidup,dan dalam peringkat manapun ia tinggal."

Tanda-tanda kemunafikan lainnya adalah; orang-orang yang tidak peduli dengan kebohongan,kelicikan,kebencian,kesombongan,ketamakan,kesalahan dan kebodohan.

Orang-orang munafik selalu menerima dan memberi dengan ketidak tulusan mereka jauh dari sifat rendah hati mereka selalu ingin di puji disertai sifat iri hati semisal ada yang menyamai dan melebihi mereka.

Orang-orang munafik suka melanggar kebenaran di dalam hatinya dan bahkan suka mengolok-oloknya, lebih menyukai bersenang-senang daripada melakukan hal bermanfaat,suka menghina orang yang berbuat baik dan menghasut orang untuk menghindari perbuatan-perbuatan baik.
Dan tentunya lebih menyukai dunia daripada akhirat.

Allah swt telah mengambarkan kaum munafik lebih dari satu surah salah satunya adalah;
Allah Ta'ala berfirman;

Dan di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami telah beriman kepada Allah dan Hari Akhir," padahal mereka sebetulnya bukan orang-orang yang beriman.Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang beriman,padahal mereka hanya menipu diri sendiri,sedang mereka tidak menyadari. Dalam hati mereka ada penyakit,lalu Allah memperhebat penyakit itu,dan mereka diberi siksaan yang pedih karena mereka mendustakan kebenaran.
(QS Al-Baqarah [2]:8-10)

Orang-orang munafik adalah yang didalam hati mereka ada penyakit untuk mendustakan kebenaran dalam segala hal.









BaTas-Lah Dunia....!

wAHAI oRaNg Yang SaDar...!

Janganlah terlampau mencintai dunia,
karena ke sombongan akan melilitmu.

Wahai orang yang berjalan...!

Janganlah terlalu menyukai dunia,
sebab ketamakan akan bersamamu.

Wahai orang sibuk...!

mengapa begitu sibuk dengan dunia,
Bila diri tak ingin menjadi munafik.

Wahai para pencari...!

kenapa berlebih mencari dunia,
sebab akan mendekatkanmu pada kemusnahan.

Wahai para Pecinta...!

Janganlah hanya menghasratkan dunia,
bila tak mau sia-sia.

Wahai orang yang beriman...!

Janganlah tergoda dengan dunia,
Secara engkau akan disesatkan.


* Rasulullah saw bersabda;

" Sesungguhnya Allah akan memberikan dunia bagi yang berniat mendapatkan Akhirat,
dan tidak akan memberikan akhirat bagi yang berniat mendapatkan dunia."






Rabu, 26 Maret 2008

Pendekkan-lah angan-anganmu...!

Pendekkanlah angan-anganmu wahai orangyang berakal,
memanjangkan angan-anganmu sama saja dengan memanjakan nafsumu.

Janganlah kamu turuti bisikan nafsumu sebab ia akan menjerumuskan dirimu dalam kegelapan hati.kebaikan pada hati adalah pengendalian terhadap nafsu.
Sabarlah dalam menjalani pahitnya pengendalian itu,sehingga datang pencerahan pada hatimu.
Perangilah nafsu itu selalu sehingga engkau terjaga dari kebekuan hati,yang akan menjadi penghalang bagimu untuk mengenal Al-Khaliq.

Secara nafsu selalu cenderung pada kejahatan,
pada sesuatu tuntutan yang tidak pernah habis.
Berjihadlah pada diri dan jinakkanlah nafsumu.
Sesungguhnya sesuatu yang jinak mudah tunduk,
dan buatlah ia tunduk pada hatimu dan hatimu tunduk pada Nurani
sedangkan Nuranimu tunduk kepada Allah swt.

Karena semua memang bersumber dari sana.

Maka bijak-lah pada hatimu dan nasihatilah dirimu dengan nasihat Rasulullah saw,
Beliau bersabda;
"Jika kamu berada pada pagi hari,janganlah berbicara tentang sore hari,
dan jika kamu berada pada sore hari,
janganlah berbicara tentangbesok.
sesungguhnya kamu tidak mengetahui apakah namamu besok."

Baca dan Pahami_Lah: al-Quran !

Baca-lah al-Quran !
Karena dia terwujud dari wahyu Pencipta Yang Paling baik dan
pencipta ummat manusia Yang Maha Tahu dan Maha Mengenal.
sejatinya al-Quran adalah petunjuk dalam segala hal.

Sadar-lah tentang al-Quran!
Turun dari Langit, Berasal dari Tuhan sekalian Alam Yang Maha Sempurna danMaha Bijaksana.
Semakna al-Quran adalah pedoman dan cahaya sempurna bagi seluruh kehidupan.

Pahami-lah akan al-Quran !
Bahwa ia datang dari Allah Ta'ala sedang semua kitab selainnya,
berasal dari Bumi dibuat oleh manusia;
sesuatu tidak ada yang sempurna.

Kaji dan renungkan-Lah ....!

Selasa, 25 Maret 2008

"Jamuan Allah"

" Sesungguhnya Quran adalah Jamuan Allah,
Maka pelajarilah dari jamuan-Nya semampu kamu.
Sungguh Quran itu tali Allah,Cahaya benderang,
obat mujarab,penjagaan bagi yang berpegang teguh padanya,
dan keselamatan bagi yang mengikutinya.
Keajaibannya tidak berakhir dan tidak memudar dengan membacanya."

Hadits Nabi saw.

Wahai Allah.

Wahai Penciptaku,,

Beri Aku penguasaan diri yang menuntun aku pada Cahaya-Mu

Jadikan-lah aku seorang yang progresif menuju ke Agungan cahaya -Mu.

Duhai Allah,

Dalam segenap keberadaanku untuk menyingkap segala kemurahan hati.

Anugerahkan-lah aku sejatinya pencari dalam menapak rahasia kemurahan-Mu

Wahai Allah,

Ceburkan-lah aku dalam Ektase keindahan cinta-Mu

Hidupkan-lah kekasih dalam diriku,

dan biarkan-lah pecinta ini mati...

Biar-lah semua keinginan ini meratap

hanya dalam satu cinta pada_Mu






Senin, 24 Maret 2008

WaHai OrAng yaNg BerAkAL...!

Wahai orang -orang yang cinta dunia yang sibuk dengan dunia dan mengaku berAkal, apakah kamu tidak mendengar firman Allah swt.,

"Ketahuilah bahwa kehidupan dunia hanyalah sendau gurau,permainan,dan perhiasan."
(Q.S.Al-Hadid:20)

Allah swt telah menciptakan manusia bukan hanya untuk sibuk dan bermain-main dengan dunia.Orang yang puas hanya dengan kehidupan dunia berarti dia telah tertipu oleh hawa nafsu dan keinginan untuk bermain semata.
Berhenti-lah untuk menanam dan menyembah dunia ini secara berlebihan .
Renungkan-lah tentang dunia dan akhirat dan camkan-lah bahwa engkau akan kembali kekampung halaman segala ummat itu.
Utamakan-lah Akhirat karena engkau akan kekal disana.
Mulai-lah sibuk bersama hatimu untuk memikirkan Allah swt , kemudian ambillah apa saja dari tangan kemurahan-Nya.
Wahai orang yang mengaku berakal ...
Tinggalkan-lah segala bentuk permainan yang menipu itu...
Siram-lah hatiMu dengan Iman untuk sabar menghadapi ujian dunia ini...
LepaSkan-lah pakaian untuk dikenal itu dan berdandanlah untuk Akhirat segera...
Bersihkan-lah Nuranimu untuk -Nya...
Tinggikan-lah cintamu kepada-Nya
Bersungguh-lah dalam menyerahkan dirimu kepada-Nya.
Ya Allah selamatkan-Lah kami di dunia dan Akhirat bersama ridha-Mu ya Allah.







Minggu, 23 Maret 2008

AL- FaTihAh ('PemBuka')

Rasulullah saw bersabda;

Allah Swt berfirman;
Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian:
Jika hamba-Ku berkata,
"Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam" Allah berkata," Hamba-Ku Memuji-Ku"
Apabila ia mengucap;
"Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang" Allah berfirman," Hamba-Ku menyanjung-Ku"
Apabila ia mengucap;
"Yang menguasai hari pembalasan," Allah berfirman," Hamba-Ku Memuliakan-Ku."
Apabila ia mengucap;
"Hanya kepada-Mu aku menyembah dan hanya kepada-Mu aku memohon pertolongan"
Allah berfirman,"Ini antara Aku dan hamba-Ku"
Dan apabila ia mengucap;
"Tunjuki aku jalan yang lurus,"
Allah berfirman;
" Ini bagi hamba-ku dan baginya segala yg dimohon"

(HR.Muslim)




Jumat, 21 Maret 2008

Taat dan SeTiaLah kepada Allah swt.

Celaka-lah kepada orang yang mengaku hamba Allah.
Tetapi selalu lupa kepada-Nya dan selalu sibuk dengan urusan dunia.
Jikalau benar kita merasa hamba Allah sejatinya kita akan setia kepada-Nya.
Seorang Mukmin tentulah harus menjaga dirinya untuk tidak tunduk kepada hawa nafsunya, dan tidak akan mengikuti setan beserta keinginannya.apalagi mentaatinya.
Secara Mukmin tentunya tidak akan terlalu peduli dengan urusan dunia,
apalagi tunduk kepadanya.
Sejalan dia menjadikan dunia sebagai ladang untuk mencari akhirat.
Semakna sibuk memakmurkan dunia tentu akan menghancurkan Akhirat.
Pikirkan-lah...!
Apakah layak kita menukar yang fana dengan yang kekal?
Apakah kita lupa bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah akhirat?

Wahai hati,wahai ruh,wahai jasad,wahai manusia!
Tinggalkanlah bersekutu dengan makhluk!
Bersegeralah menuju pintu Allah swt!
Masuklah dengan takwa dan kemurnian!
Taatlah dan setialah beribadah kepada Allah sepanjang hayat...
Sebagaimana yg dikehendaki Allah swt:
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah kepada Allah
dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam(menjalankan)agama yang lurus.”
(Q.S.Al-Bayyinah:5)

Ber_Tawakal-Lah...!

Sebaik-baiknya bekal hidup ini adalah takwa.
Sesungguhnya takwa adalah adalah kunci bagi setiap pintu.
Allah swt berfirman:

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah,niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya.Dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka."
(Q.S.At-Thalaq:2-3)

Katakanlah :" sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami.Dialah Pelindung kami,dan hanyalah kepada Allah orang-orang beriman harus bertawakal."
(at-Taubah:9:51)

Bersabda pula Rasulullah saw,
" Berusahalah sekuat tenaga untuk mendapatkan sesuatu yang bermanfaat bagimu dan jangan menjadi orang yang lemah,dan jangan berkata,'andai aku berbuat demikian maka aku akan begini'. Tetapi katakan,'Allah telah membuat ketetapan ,dan apapun yang dikenhendaki,Dia akan melakukannya.' "
(HR. Muslim)

Itulah tawakal dan ber_tawakal-lah...!

Sesungguhnya orang yang paling mulia di hadapan Allah adalah orang yg paling tawakal.







Myspace Layouts & Comments


BeRsabAr-Lah....!

Pemberani yang sesungguhnya adalah orang yang bersabar bersama Allah swt.
Bersabarlah dalam menunggu pertolongan dan kemenangan, bersabarlah bersama_Nya. Mendekatlah terus kepada-Nya, dan jangan pernah melupakan-Nya dalam setiap pergerakan kita teruslah ingat kepada-Nya dengan sabar dan tawakal. Jadikanlah sabar itu sebagai bantal dalam kehidupan kita.

Dan bangunlah sebelum dibangunkan,supaya tidak pernah ada penyesalan yg tidak berguna dan perbaiki dan tingkatkanlah semua amal ibadah agar memeluk iman yg kokoh untuk sabar menghadapi hidup.

“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar.”
(Q.S. Al-Baqarah:153)

Bersabarlah bersamaNya.Sadarlah kepada-Nya.,dan Janganlah melupakan-NYa.
Sabar dan sabarlah karena sabar itu dari ar-Rahman.

Myspace Layouts & Comments

bERSyUkUr-Lah....!



Bersyukurlah kepada Allah swt.
Atas segala nikmat-Nya dan ingatlah bahwa segala kenikmatan itu datang dari-Nya, sebagaimana dia berfirman:

“Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu,maka dari Allah-lah (datangnya).”
(Q.S.An-Nahl:53)

Dimanakah rasa syukur itu wahai orang-orang yang bergelimang dengan kenikmatan-Nya?

Rabu, 19 Maret 2008

Tunduklah orang yg berAkal! kalau tidak mau Jadi Bebal!

BENTUK-BENTUK MUKHALAFAH



Bentuk-bentuk mukhalafah banyak ragam dan macamnya.

Ada orang yang menyelisihi sunnah Rasulullah saw,menentangnya dan bahkan melecehkannya hanya karena tidak masuk akal.Ada lagi orang yang menolak sunnah Rasulullah saw karena tidak cocok dengan perasaannya. Bahkan ada juga orang yang membuang sunnah Rasulullah saw karena bertentangan dengan madzhab yang dipeganginya.Dari semua bentuk dan ragam mukhalafah yang ada, dapat kita simpulkan bahwa mereka menolak sunnah Rasulullah saw karena tidak cocok dengan hawa nafsu pribadi atau golongannya.



Semua bentuk mukhalafah tersebut di atas dan juga yang lainnya termasuk dalam ancaman keras yang Allah sebutkan dalam surat An-Nuur ayat 63, karena mukhalafah yang tersebut dalam ayat itu masih bersifat umum.
Diantara bentuk mukhalafah terhadap sunnah ialah:

a. Menentang sunnah dengan akal Menolak sunnah dengan alasan tidak masuk akal atau bertentangan dengan dalil-dalil akal yang qath'i (pasti) adalah kebiasaan dan ciri khasahlul bid'ah. Hal ini merupakan salah satu asas timbulnya perpecahan dan penyimpangan. Jenis mukhalafah seperti ini biasa terjadi pada orang-orang yang tidak beriman kepada perkara ghaib.
Sebagai contoh, ketika dalam sebuah hadits Rasulullah saw mengabarkan bahwa maut akan datang pada hari kiamat dalam bentuk kambing kibas bertanduk dan disembelih pada suatu tempat diantara surga dan neraka. Mereka langsung menolaknya seraya berkata:"Hadits ini dlaif, karena mustahil maut itu berbentuk kambing dan disembelih. Ini sama sekali tidak masuk akal!" Padahal, hadits ini shahih dan termaktub dalam kitab Shahih Bukhari.Demikian pula ketika mereka menjumpai riwayat-riwayat yang tidak dapat mereka terima dengan rasio, mereka tidak segan-segan menolaknya dengan menyatakan: "Sekalipun sanad hadits ini shahih, tetapi matan (isi)nya dlaif karena tidak sesuai dengan realita dan rasio!
Namun, jika mereka tidak berani terang-terangan menolaknya dengan akal, maka mereka akan berusaha menyelewengkan dan mentakwilkan maknanya kepada apa yang diinginkan oleh hawa nafsu mereka. Mereka benar-benar mendewakan akal dan lebih mengutamakannya di atas ucapan Allah (Al-Qur'an) dan rasul-Nya (sunnah) serta menjadikannya sebagai hakim yang memutuskan segala perkara dunia dan akhirat mereka.
Padahal, jika memang akal manusia yang dangkal ini dapat dijadikan hakim yang memutuskan segala masalah, lalu untuk apa Allah SWT mengutus para Rasul-Nya dan menurunkan kitab-kitab-Nya serta meletakkan syari'ah-Nya?
Kalau memang akal dapat dijadikan sebagai hakim, lalu akal siapakah yang dapat dijadikan sebagai barometer (tolok ukur) dalam memutuskan segala sesuatu?


Semua ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh para penyembah akal yakni akal siapakah yang dapat dijadikan sebagai hakim?
Dan apa ukuran dalam memilih suatu akal yang dapat dijadikan sebagai hakim?

Kalau kita sebagai kaum muslimin yang Insya Allah masih bersih fitrahnya, tentu akan menyatakan tanpa ragu lagi bahwa: Akal orang-orang yang membenarkan wahyu, tunduk kepada-Nya dan menerima serta patuh kepada apa yang menjadi keputusan-Nya adalah akal yang rajih (kuat)"
(Ma Ana 'Alaihi Wa Ashhabi, hal. 156-¨157).

b. Menentang sunnah dengan qiyas

Syaikh Ali Hasan Abdul Hamid dalam kitabnya Ilmu Ushulil Bida', hal.186-187
menjelaskan:
"Ketahuilah! Sesungguhnya landasan syari'ah ada 3 yaitu;

alkitab, as-sunnah dan ijma'.

Sedangkan landasan yang keempat yaitu qiyas ialah makna yang diistambath ¨(diambil) dari 3 landasan tersebut. Qiyas hanya memberikan faedah yang bersifat dhanny (tidak pasti), sehingga tidak dapat dianggap sebagai dalil untuk menetapkan masalah aqidah.
Para imam madzhab empat telah bersepakat bahwa qiyas tidak dapat dijadikan hujjah bila bertentangan dengan salah satu dari 3 landasan syari'ah tersebut. Qiyas baru dapat dijadikan sebagai ¨hujjah (karena darurat) jika tidak didapati pada ketiga landasan syari'at tersebut.Adapun kalau salah satu dari 3 landasan tersebut ada, maka qiyas tidak dapat dijadikan hujjah.
"Imam Al-Barbahari dalam kitabnya Syarhus Sunnah, no. 11, hal. 70 menyatakan:

"Ketahuilah! Mudah-mudahan Allah merahmati kamu.Sesungguhnya tidak ada qiyas dalam sunnah, dan tidak boleh membuat permisalan dalam sunnah serta tidak boleh mengikuti hawa nafsu dalam memahami dan mengamalkan sunnah. (Sikap kita) hanyalahtashdiq (membenarkan) terhadap atsar-atsar Rasulullah saw tanpa menanyakan bagaimana dan kenapanya.
"Menentang sunnah dengan qiyas adalah batil dilihat dari dua segi:
1. Sesungguhnya keberadaan nash, baik Al-Qur'an, as-sunnah ataupun ijma' adalah penghalang syar'i untuk menjadikan qiyas sebagai rujukan dan hujjah.

2. Adanya pertentangan antara ketiga landasan syariat dengan qiyas merupakan bukti batilnya qiyas tersebut" (Ma Ana 'Alaihi Wa Ashhabi,hal. 163)



c. Menentang sunnah dengan madzhab

Hal ini banyak terjadi di kalangan orang-orang yang ta'ashub (fanatik)dengan salah satu madzhab tertentu. Perbuatan ¨mereka ini adalah perbuatan yang batil, karena imam-imam mereka sendiri melarang mereka untuk bersikap taqlid, fanatik, atau menolak dan menentang sunnah dengan ucapan dan pendapatnya.

Abu Hanifah An-Nu'man bin Tsabit Al-Kufi rahimahullah berkata: "Tidak halal (haram) bagi siapapun untuk mengambil pendapat kami selama dia tidak tahu dari mana kami mengambilnya" ¨(A'lamul Muwaqqi'in, 2/309 danShifat Shalat Nabi, hal. 46). Beliau juga menegaskan: "Kalau aku melontarkan suatu pendapat ¨yang menyalahi kitabullah dan sunnah Rasulullah, maka tinggalkanlah pendapatku"
(Shifat Shalat Nabi, hal. 48).

Imam Malik bin Anas rahimahullah berkata: "Aku hanyalah manusia biasa.Aku bisa salah dan bisa pula benar. Oleh karena itu lihatlah pendapatku, kalau mencocoki al-kitab dan as-sunnah, ¨maka ambillah.Tetapi kalau menyalahi al-kitab dan as-sunnah, ¨maka inggalkanlah"
(Shifat Shalat Nabi, hal. 48).

Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i berkata:
"Bila kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang menyelisihi sunnah Rasulul saw, maka ambillah sunah Rasul ¨tersebut dan tinggalkanlah pendapatku"
(Shifat Shalat Nabi, hal. ¨50).
Beliau juga mengatakan: "Setiap ada suatu permasalahan yang dishahihkan oleh sunnah Rasul dan menyelisihi pendapatku, maka aku rujuk dari pendapatku tersebut, baik pada masa hidupku maupun sepeninggalku"(Shifat Shalat Nabi, hal. 52).
Beliau juga berkata: "Semua hadits shahih yang diriwayatkan dari Rasulullah saw, maka itu adalah pendapatku; sekalipun kalian tidak mendengarnya dariku"
(Shifat Shalat Nabi, hal. ¨52).

Imam ahlus sunnah Ahmad bin Hanbal rahimahullah berkata: ¨"Janganlah engkau bersikap taqlid kepadaku, jangan pula kepada Malik, Syafi'i, Al-Auza'i dan Ats-Tsaur, tetapi ambillah dari mana mereka mengambil"
(A'lamul Muwaqqi'in, 2/302 dan Shifat ¨Shalat Nabi, hal. 53).

Beliau juga menyatakan: "Pendapat Al-Auza'i,Malik dan Abu Hanifah adalah sekedar pendapat dan menurutku semuanya sama. Tetapi hujjah itu adalah atsar ¨Rasulullah saw
(Shifat Shalat Nabi, hal. 53 Mereka semua menyatakan: "Bila ada hadits shahih, maka ¨itulah pendapatku" (Shifat Shalat Nabi, hal. 46).

Demikianlah ucapan dan pernyataan imam madzhab empat yang ¨mereka (orang-orang yang ta'ashub) fanatik kepadanya. Kalau memang mereka benar-benar mengikuti imam mereka, seharusnya mereka akan melaksanakan petuah imam dan tidak akan mau mempertentangkan sunnah Rasulullah saw dengan pendapat mereka.Namun, sekalipun para imam sudah memberikan pernyataannya, tetapi mereka (para fanatik madzhab) tidak mau melaksanakannya.
Bahkan memberikan alasan-alasan untuk dapat tetap fanatik kepada madzhab mereka. Di antara argumen yang mereka lontarkan ialah:.

1. "Sesungguhnya para imam mengucapkan pernyataan-pernyataan di atas karena tawadlu' dan sopan santun (adab) kepada Rasulullah saw" Syaikh Ahmad Salam mengomentari ucapan mereka dengan menyatakan: "Sesungguhnya hakekat adab (sopan santun) terhadap sunnah Rasulullah ialah dengan konsisten dalam memegangi sunnah,mengamalkan konsekwensinya dan meninggalkan semua pendapat dan ijtihad yang menyelisihinya..." (Ma Ana 'Alaihi Wa Ashhaby, ¨ hal. 166).2. "

Sesungguhnya kita khawatir terjerumus dalam perbuatan dosa, jika kita salah dalam memahami ucapan Rasulullah saw ketika mempelajari sunnah dan merujuk kepadanya.

"Syaikh Ahmad Sallam juga mengomentari ucapan mereka ini. ¨Beliau menjelaskan: "Sesungguhnya orang yang salah dalam memahami ucapan Rasulullah lebih dimaafkan daripada orang yang menjadikan pendapat seorang imam sebagai barometer untuk menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal." (Hal itu) karena Allah ta'ala memerintahkan umat ini untuk ittiba' kepada Nabi-Nya secara mutlaq dan tidak menjadikan ketaatan kepada seseorang melainkan dalam rangka taa tkepada Nabi-Nya.

Maka mencocoki sunnah merupakan syarat sah ketaatan kepada setiap orang.Kemudian, orang yang mampu untuk memahami ucapan seorang imam, maka dia akan lebih mampu untuk memahami ucapan Rasulullah saw, karena beliau diberi oleh Allah ¨Jawami'ul Kalim dan
kefasihan bahasa yang tidak diberikan kepada imam manapun.
Sesungguhnya orang yang sudah mengerahkan segala upaya untuk memahami firman Allah dan sabda Rasulullah, ¨namun dia salah; maka kesalahannyaitu akan dimaafkan dan dia akan mendapatkan pahala atas ijtihadnya..."(Ma Ana 'Alaihi Wa ¨Ashhabi, hal. 166-167)..








Sebab-Sebab menyelisihi SunNah.

SEBAB-SEBAB MUKHALAFATUS SUNNAH
(MENYELISIHI SUNNAH)

Syaikh Ahmad Salam dalam kitabnya Ma Ana Alaihi Wa Ashha¨by, hal. 130menjelaskan: "Bila ada seorang Muslim menyelisihi ¨sunnah Rasulullahshallallahu `alaihi wa sallam, maka perbuatan ¨itu tidak lepas dari 3 sebab:
a. Kemaksiatan semata.
b. Kesalahan dalam memahami sunnah atau berijtihad.
c. Mengikuti syubhat-syubhat, hawa nafsu dan dasar-dasar pijakan yang rusak.

Penjelasannya adalah sebagai berikut:

A. Kemaksiatan

Orang yang melakukan perbuatan maksiat adalah orang yang ¨menyelisihi hadits Rasulullah saw. ¨
Allah swt berfirman:
...Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah dia. ¨Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.... (Al-¨Hasyr: 7)

Rasulullah saw bersabda:
Apa yang aku larang kalian (untuk meninggalkannya), maka tinggalkanlah. Dan apa yang aku perintahkan kalian (untuk mengerjakannya), maka laksanakanlah semampu kalian.... (HR. Bukhari,¨7288 dan Muslim 1337)

Ibnu Rajab Al-Hanbali ra berkata:
"Barang siapa ¨meyakini kewajiban taat kepada Rasulullah saw, namun dia menyalahi sunnahnya dengan melakukan perbuatan-perbuatan maksiat dan ia mengetahui bahwa perbuatan itu adalah maksiat, maka dia akan mendapatkan kehinaan dan kerendahan. Oleh sebab itu Imam Ahmad biasa berdoa:
"Ya Allah, Muliakanlah kami dengan ketaatan dan jangan engkau hinakan kami dengan kemaksiatan..."
(Al-Hikamul Jadirah bil Idza'ah,hal. 36; Lihat Ma Ana ¨'Alaihi Wa Ashhabi, hal. 131)


B. Salah dalam berijtihad

Ibnu Rajab Al-Hanbali menjelaskan: "Adapun menyalahi ¨beberapa sunnah Rasulullah saw karena kesalahan tanpa unsur kesengajaan disertai kesungguh-sungguhan untuk mengikuti sunnah,seperti yang terjadi di kalangan ulama dan orang-orang shalih, maka hal itu bukan termasuk perbuatan dosa.Bahkan jika terjadi karena hasil ijtihad, maka pelakunya mendapatkan satu pahala sebab ijtihadnya dan diampuni kesalahannya..."
(Al-Hikamul Jadirah Bil Idza'ah, hal. 40-41; ¨Lihat Ma Ana 'Alaihi WaAshhabi, hal. 133)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menerangkan: "Perlu diketahui ¨bahwasanya tidak ada seorang pun dari para ulama yang diterima oleh umat sengaja menyelisihi salah satu sunnah Rasulullah saw. Karena mereka semua telah bersepakat tentang kewajiban ittiba' kepada sunnah Rasul saw. Akan tetapi bila didapati salah satu pendapat mereka menyelisihi hadits shahih, maka pasti dia mempunyai udzur untuk meninggalkan hadits tersebut..." (Majmu' ¨Fatawa, 20/232)

Udzur tersebut telah dijelaskan oleh syaikhul Islam Ibnu Taimiyah secara panjang lebar dalam kitabnya Raf'ul Malam An-¨Aimmah Al-A'lam,hal. 9-35.
Di antaranya:
Hadits tersebut belum sampai kepadanya.
Hadits tersebut telah sampai kepadanya, tapi menurutnya hadits itul emah.
Hadits tersebut telah sampai kepadanya, tetapi dia lupa.
Dia tidak memahami maksud hadits tersebut.
Dia meyakini hukum yang tersebut dalam hadits itu telah dimansukh (dihapus).


C. Mengikuti hawa nafsu dan syubhat-syubhat

Mengikuti hawa nafsu dan syubhat adalah sebab yang paling pokok dan dominan di dalam penyelisihan terhadap sunnah Rasulullah saw. Hal ini banyak dijumpai pada ahlul bid'ah, karena mengikuti hawa nafsu merupakan ciri khas mereka. Mereka menentang sunnah Rasulullah saw dengan alasan karena tidak masuk akal, menyelisihi madzhab atau yang lainnya.

Ibnu Rajab Al-Hanbali menjelaskan:

"Barang siapa menyelisihi sunnah Rasul saw, karena mengikuti hawa nafsu/syubhat dan mereka itu adalah ahlul bid'ah, maka mereka semua akan merasakan kerendahan dan kehinaan menurut kadar mukhalafahnya terhadap sunnah Rasul saw.
Allah Subhanahuwa Ta`ala berfirman:
Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai sesembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Rabb mereka dan kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat kebohongan. (Al-A'raaf:152)

Sedangkan ahlul bid'ah semuanya adalah orang-orang yang berdusta atas nama Allah. Allah telah menjadikan orang-orang yang mengharamkan apa yang Dia halalkan dan menghalalkan apa yang Dia haramkan sebagai orang yang mengada-adakan kedustaan atas nama Allah. Maka barangsiapa berbicara atas nama Allah tentang apa yang tidak dia ketahui, berarti dia telah mengada-adakan kedustaan atas Allah.
Oleh sebab itu balasan seorang pelaku bid'ah lebih keras daripada pelaku maksiat. Karena pelaku bid'ah adalah orang yang ¨berdusta atas nama Allah dan menyelisihi sunnah Rasulullah dengan hawa nafsunya"
(Al-Hikamul Jadirah Bil Idza'ah, hal. 39-40; Lihat ¨Ma Ana 'Alaihi WaAshhabi, hal. 134)



Myspace Layouts & Comments

AnCaman KeRas bagi Yg MeNyeLisiHi SuNnah Rasulullah saw.

ANCAMAN KERAS!
BAGI ORANG-ORANG YANG MENYELISIHI SUNNAH
RASULULLAH saw

Jika kita membuka lembaran-lembaran kitab suci Al-Qur'an,¨hadits-hadits Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam dan membaca buku-buku tulisan para ulama salafus shalih, niscaya akan kita ¨dapati banyak ayat Al-Qur'an, hadits-hadits Rasul dan ucapan para ulama yang memperingatkan bahaya menyelisihi sunnah dengan peringatan yang sangat keras.Di antara ayat-ayat Al-Qur'an yang memperingatkan masalah ini ialah firman Allah ta'ala:...

Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih. (An-Nuur: ¨63)

....Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat dengan kesesatan yang nyata. (Al-¨Ahzab: 36)

Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke ¨dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan.(An-Nisa': 14)

...Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok?" Tidak usah kalian minta maaf, karena kalian telah kafir sesudah beriman." (At-Taubah: 65-66)

Syaikh Sulaiman bin Abdullah bin Muhamad bin Abdul Wahhab menjelaskan ayat di atas (At-Taubah: 65-66) dengan ucapannya: "Para ulama telah bersepakat bahwa barang siapa memperolok-olokkan ¨Allah, kitab-Nya(Al-Qur'an), Rasul-Nya dan agama-Nya (sunnah), maka dia telah kafir,sekalipun dia cuma bermain-main dan tidak bermaksud untuk istihza'...." (Taisirul Aziz Al-Hamid, hal. 617)

Allah Subhanahu wa Ta`ala juga berfirman:
Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang ¨mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah ¨dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan ¨Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. (An-Nisa': 115)

Dari Salamah bin Al-Akwa' radliallahu `anhu, bahwa ada ¨seseorang makandengan tangan kirinya di samping Rasulullah ¨shallallahu `alaihi wasallam. Maka Rasulullah menegur: "Makanlah ¨dengan tangan kananmu!"Orang tadi berkata: "Aku tidak bisa". ¨Rasulullah mengatakan: "Engkau tidak bisa! Tidak ada yang menghalangi dia melainkan keangkuhannya." Berkata perawi (Salamah): ¨"Maka orangtersebut tidak dapat mengangkat makanannya ke ¨mulut..." (HR. Muslim2021).

Abu Abdillah Muhammad bin Isma'il At-Taimy berkata: "Saya ¨pernahmembaca di kitab-kitab hikayat, bahwa sebagian ahlul ¨bid'ah" ketika mendengar sabda Rasulullah shallallahu `alaihi wa ¨sallam:Apabila salah seorang di antara kalian bangun tidur, maka janganlah dia mencelupkan/memasukkan tangannya ke dalam bejana hingga dia mencuci tangannya, karena dia tidak tahu di mana ¨tangannya bermalam."(Muttafaq 'alaihi)Dia berkata dengan nada mengejek: "Saya tahu di mana tanganku¨bermalam!" Maka dia bangun tidur dalam keadaan tangannya masuk ke¨dalam duburnya hingga pergelangan tangannya." Oleh karena itu,hendaklah seseorang itu takut untuk melecehkan sunnah dan hal-hal ¨yang bersifat tauqifiyyah (semata-mata hak Allah dan Rasul-Nya), ¨dan hendaklah dia melihat akibat dari perbuatannya" (Bustanul ¨Arifin, 94;Lihat Ta'dhimus Sunnah, 32-33).




Sabtu, 15 Maret 2008

PentinG di_ingat.......niH!

Sabda Rasullullah saw;

" Orang Yg gagah berani bukanlah orang yang dapat menyerbu musuhnya dengan tangkas dalam pertempuran,akan tetapi orang yang gagah berani itu sebenarnya yang mampu menahan hawa nafsunya ketika marah".

(HR.Bukhari,Muslim,Ahmad dan Malik)

3 gol ManuSia ber-ImAn




Sabda Rasulullah saw;
Ada tiga golongan,yang barang siapa berada dalam tiga golongan tersebut,maka ia akan mendapat manisnya iman,yaitu:

1) Orang yang menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari pada yang lain.

2) Orang yang mencintai orangl ain,tetapi cintanya itu tak lain,melainkan karena Allah.

3) Orang yang tidak suka kembali kepada kekufuran sebagaimana ia tidak suka
untuk dilempar ke neraka.

( HR.Bukhari dan Muslim)

Jumat, 14 Maret 2008

JaLan LuRuS


Wahai saudaraku kaum Muslimin.
Bukankah kita setiap rakaat dalam sholat diwajibkan membaca Al-Fatiha yang didalamnya selalu kita baca ;

Tunjukkan kami jalan yg lurus.
(al-Fatiha[1]:6)

Kita telah mengulang-ulang doa tersebut lebih dari 17 x dalam sehari karena Allah memang menghendaki makna doa tersebut bisa kita pikirkan ,resapi dan dihayati,supaya kita bisa menghidupkan makna doa tersebut dalam sanubari dan mengalirkannya dalam urat nadi untuk menjadikannya selalu tampak dalam pandangan mata pada setiap langkah kita menjalani kehidupan ini. Agar kita bisa memahami dan menyadari bahwa petunjuk jalan yang lurus itu adalah merupakan nikmat paling agung dan tak terhingga yang dikaruniakan Allah dan penghargaan paling tinggi yang diberikan pada ummat manusia.

Sesungguhnya Jalan yang lurus itu adalah jalan yang terang dan nyata untuk mengantarkan manusia menuju ridho Allah karena dialah jalan yang telah diberikan penjelasan oleh Allah dan Rasul-Nya,disaksikan kelurusannya oleh kitab-kitab suci,disepakati oleh fitrah.

Sadarlah jalan yang lurus itu telah dibela oleh dengan darah oleh para syuhada.dan jalan itu hanya satu,tidak ada duanya.Jalan yang teramat Istimewa dan tidak ada yang serupa dengannya.Dia adalah “Jalan yang lurus”( mustaqim).

Pahamilah Jalan yang lurus itu adalah jalan terdekat menuju keselamatan dan kemenangan.Jalur termudah untuk menuju kedamaian dan ketentraman,dan jalan tercepat untuk mencapai ridho dan taufik Allah swt.

Ingatlah bahwa tidak ada jalan lain selain sirath al-mustaqim (jalan yang lurus) karena jalan selain jalan yang lurus itu adalah jalan yang bergelombang dan berliku dan bengkok.

Semoga kita bisa mengerti bahwa substansi penjelasan dari kitab suci al-Quran dan Hadits-hadits Nabi adalah penjelasan untuk menuju jalan yang lurus.
Allah stw yang Maha Tinggi berada diatas jalan yang lurus, Rasul yang mulia menyampaikan petunjuk Allah menuju Jalan yang lurus,dan al-Quran—kitab yang Mukjizat—membawa petunjuk menuju ;Jalan yang lurus.

Insya Allah kita bisa sama-sama memaknai” ihdinas shiratal mustaqim” sebagai
pedoman dan pegangan hidup,kaidah keimanan,dan pokok serta himpunan ajaran agama.

Ya Allah Tuhan kami, tunjukilah kami jalan yang Lurus untuk menuju keharibaan-Mu dan tetapkanlah kami disitu selamanya. bersama ridha-Mu ya Allah.

Rabu, 12 Maret 2008

kePADa ALLAH SAJaLAH

DAN HANYA KEPADA TUHANMU-LAH HENDAKNYA ENGKAU BERHARAP.
(al_Insyirah[94]:8)

Berharaplah hanya kepada Tuhanmu dan jangan berharap sesuatu pun selain dari pada-Nya.
Hanya kepada Allah hendaknya engkau menghadap dan tawakal.
Gantungkan kepada-Nya cita-citamu,harapan dan rasa takut tidak pantas dipersembahkan kepada selainAllah,karena Dia_lah yg memberi pahala bagi yg taat dan menimpakan azab bagi yg durhaka.

Harapan2 besar tiada dimiliki kecuali oleh Allah semata.
Ditangan Nyalah terletak kunci segala persoalan.
Dia-lah yg berhak untuk dipinta,diharap,dan dituju.

"Kepada-Mu jika tidak, tak akan ada kafilah berlalu
Dari-Mu jika tidak,akan sia-sia orang yg berharap
Pada-Mu jika tidak,cinta kasih akan dimusnahkan
Tentang Engkau, jika tidak semuapembicara adalah pendusta."

Selasa, 11 Maret 2008

HanYa ALLAH.

Bukankah kita sedang mengalami nestapa Zaman yg menyedihkan ,tragedi kemanusian yg memilukan dan krisis dalam segala hal yg berkepanjangan.
Lihat-lah dimana-mana terjadi penjarahan harga diri dan harta,pembodohon dan pelecehan kemanusian.
Cermatilah-lah sebahagian mesjid sedang dipermainkan, dan mushaf-mushaf al_Quran sedang di Uji.
Sadar-lah kita sebagai ummat Muslim sedang di adu domba,disesatkan,ditindas dan dijajah!

Siapakah yang bisa membebaskan kita dari kemalangan dan krisis yg berkepanjangan ini?

Hanya Allah.

Maka mengapa mereka tidak memohon(kepada Allah)dengan tunduk dan rendah diri ketika datang siksaan kami kepada mereka,bahkan hati mereka menjadi keras dan setan pun menampakan kepada mereka kebagusan apa yang sedang mereka kerjakan.
(al-An'am 6:43)

Jika Allah menimpakan suatu kemudharatan kepadamu,maka tidak ada yang menghilangkannya selain Dia
(al-An'am 6:17)

Maka segeralah kembali kepada(menaati) Allah.sesungguhnya aku seorang yg memberi petunjuk yang nyata dari Allah untukmu.
(adz-Dzariyat51:50)

Maka segeralah berlindung pada Allah dan berlari-lah menuju al-Quran dan Hadits.

Janganlah kita berlari ke barat dan ketimur, tetapi berlarilah menuju Allah Yang Mahaesa,tempat bergantung segala makluk, yang tidak beranak dan tidak dilahirkan,tidak ada yang sesuatupun yang serupa dengan-Nya.

Maha suci Allah Yang Maha Pemaaf,sedang kita selalu khilaf
Sekalipun Terus berbuat khilaf,namun Dia tetap memberi maaf.

Alhamdulillah.


mANUSIa JaNgaN_Lah BerSeDih!

JANGANLAH ENGKAU BERDUKA CITA SESUNGGUHNYA ALLAH BERSAMA KITA.
(at-Taubah [9]:40)

Itulah kalimat tegas,jujur,indah danberani oleh Rasulullah Saw ketikadi kepung orang2 kafir dalam gua bersama sahabat Abu Bakar ash-Shiddiq.

Semakna dan Sejalan Allah bersama kita, lalu kenapa kita mesti bersedih dan merasa takut dan gelisah tentang sesuatu yg tidak diharapkan.
Damaikan-lah hati, kokohkan Jiwa,kuatkan Iman dan Tenang-lah karena Allah bersama kita!

Tidak ada yg perlu dikwatirkan tidak ada yg perlu ditakutkan, tidak akan ada yg kalah,tidak akan ada yg tersesat,tidak akan ada yg hancur tak kan ada yg berputus asa sebab Allah bersama kita!

Andai kata dunia merintangi kita,seluruh manusia memerangi kita dan semua yg ada di bumi ini memusuhi kita, jangan-lah berduka dan jangan-lah takut karena Allah bersama kita!

Tidak perlu mencari pertolongan dan tak ada gunanya berlindung pada manusia, karena kita tidak takut pada makluk apapun karena Allah bersama kita!

Jumat, 07 Maret 2008

* “ Alienasi Ummat Manusia dalam Globalisasi”

Tragedi kemanusiaan telah melampaui imaginasi manusia,
Fitrah manusia sedang berubah.Unsur kemanusian dalam diri manusia sedang dihancurkan dan dilumatkan dengan kekuatan yg besar dan tersamarkan.
Manusia telah seperti robot; mereka Asing dengan diri,kehidupan ,moral dan tanggung jawab.Manusia telah menjadi budak yg tidak mengenal tuannya.

Kemerdekaan yg ada sekarang hanyalah berusaha semampunya menjadi budak yg baik.
karena kita telah menjadi hamba sahaya kepada alat-alat untuk meraih kemerdekaan itu.

hIPOKRASI Zaman sekarang seperti tidak ada lagi penindasan dan perbudakan tapi pada hakikatnya hampir diseluruh dunia manusia diperbudak oleh rantai- rantai yg tidak terlihat dengan slogan kebebasan. Manusia boleh bebas memilih apa yg diinginkan tapi jauh sebelum mereka memilih mereka telah disesatkan keyakinannya, diracuni kesadarannya dengan disuntik virus syahwat secara kompleks.

dan Tragedi realitas berjalan saat ini adalah Tragedi “Alienasi”, Alienasi berarti manusia menjadi tidak bersahabat dan tidak peduli serta acuh pada segala hal.
Manusia yg teralienasi adalah manusia yg tidak waras yg kepribadian dan kesadaran aslinya tersembunyi.
Karena mereka telah dibelenggu dan diperdayakan oleh rezim-rezim kapitalistik yg berlindung dibalik topeng liberalisme dan demokrasi, menipu dan menina bobokan dengan slogan peradapan dan demokrasi hanya untuk menyembunyikan wajah asli mereka Kolonialisme.
Kolonialisme baru , dengan cara yg tidak disadari,mereka masuk dengan tangan-tangan yg tidak dapat merasakan dan menjalin relasi-relasi rahasia untuk membentuk struktur ekonomi,sistem social,keyakinan,sifat,spirit,moral dan pikiran-pikiran manusia(alienasi)

Kapitalisme dan Neokolonialisme mereka tahu dengan seksama bagaimana untuk hadir secara nyaman ditengah manusia,mereka pintar bagaimana mengacaukan ilmu untuk mencapai tujuan mereka dan mendorong kebodohan atas nama peradaban
Mereka canggih menipu dan mencuri hati manusia untuk menjerumuskan hati manusia dalam kehampaan. Ini yg mengakibatkan terjadinya alienasi yg membuat manusia punya pandangan negatif terhadap diri sendiri ; Tragedi dalam hati manusia ( Skeprisisme sindrom)

Lihatlah bagaimana manusia yg diseret menjadi konsumen dan peniru dan kita tak lebih dari itu.
Sadarlah bahwa kita sudah dibelenggu dan diperbudak oleh mereka dengan sembunyi –sembunyi dan diam –diam mereka masuk kedalam pikiran dan hati manusia ,mengganggunya, menyitirnya mengubah kepribadian dan mengganti dengan kepribadian lain,
“Inilah Alienasi”!!!

Tragedi mengerikan ; “ Alienasi Ummat Manusia dalam Globalisasi”
.
.
.



"mengglobal-lah maka semakin teralienasilah manusia

bebas-lah maka semakin primitiflah manusia"








Kamis, 06 Maret 2008

*MaKna AuRat,JiLbab dAn HuKuMnya

1. Makna Penutup Aurat dan Jilbab

a. Aurat dalam bahasa Arab bermakna keburukan manusia, atau celah/kekurangan, adapun menurut syari’ah didefinisikan sebagai apa-apa yang diwajibkan untuk ditutupi dan diharamkan untuk dipandang.

b. Jilbab berbeda dengan kerudung (khumur), karena jilbab adalah baju kurung yang panjang/jubah yang digunakan agar menutupi seluruh yang di bawahnya. Ia merupakan kain yang diselubungkan di atas kerudung, atau sejenis kain selubung/semacam mantel (milhafah).

2. Aurat Wanita Yang Wajib Ditutup Dalam Al-Qur’an

Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu dan ALLAH adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Berkata Imam At-Thabari bahwa maknanya, ALLAAH SWT berfirman pada nabi SAW: Hai Nabi, katakan pada istrimu, anak-anak-mu dan wanita muslimah: Janganlah kalian menyerupai wanita-wanita lain dalam cara berpakaiannya (yatasyabbahna bil ima’i fi libasihinna) yaitu dengan membiarkan rambut dan wajah terbuka, melainkan tutup semua itu dengan jilbab,berkata Imam Ibnu Katsir bahwa maknanya: ALLAAH SWT menyampaikan kepada Nabi-NYA agar memerintahkan kepada semua wanita muslimah agar menjaga kehormatan mereka dan agar mereka berbeda dengan cara berpakaiannya wanita jahiliyyah yaitu hendaklah gunakan jilbab ,berkata Imam Asy-Syaukaniy bahwa ayat ini sabab-nuzulnya adalah berkenaan dengan peristiwa keluarnya Saudah RA yang dicela oleh Umar RA, lalu turun ayat ini yang membolehkan wanita keluar rumah untuk suatu kepentingan asal mereka memakai jilbabnya.

Saat Turun Ayat Jilbab ini Para Shahabat Wanita Langsung Melaksanakannya Tanpa Banyak Alasan dan Keberatan

Berkata Ibnu Abi Hatim, telah menceritakan kepada kami Abu AbdiLLAAH Azh-Zhahraniy, dari apa yang ditulisnya untukku, telah menceritakan kepadaku AbduRRAZZAQ, telah menceritakan kepadaku Ma’mar, dari Ibnu Khutsaim, dari Shafiyyah binti Syaibah, dari Ummu Salamah berkata: “Semoga ALLAAH SWT merahmati para wanita Anshar, pada saat turun ayat ini,maka keluarlah semua wanita Anshar seolah-seolah di kepala-kepala mereka ada burung Gagak (Al-Ghirban), karena jilbab yang mereka kenakan dengan bahan yang seadanya yang mereka temui saat itu juga.”

3 Aurat Wanita Dalam As-Sunnah

a. Hadits Pertama:
“Tidak diterima shalat wanita yang sudah haidh (baligh ) kecuali menggunakan khimar (kerudung).”

b. Hadits Kedua:
“Sesungguhnya Asma’ binti Abibakr (saat itu ia masih remaja ) masuk ke tempat Nabi SAW menggunakan pakaian yang menampak samar-samar bayang-bayang kulit di bawahnya, maka Nabi SAW berpaling darinya sambil bersabda: Wahai Asma’ sesungguhnya wanita itu jika sudah haidh TIDAK BOLEH nampak bagian tubuhnya kecuali ini dan ini, beliau SAW memberi isyarat pada wajah dan tapak tangannya.”

c. Hadits Ketiga:
“Ada 2 kelompok manusia penghuni neraka yang belum pernah kulihat (saat beliau SAW hidup –pen), yang pertama laki-laki yang memegang cambuk seperti ekor sapi yang kerjanya memukuli manusia dengannya; yang kedua wanita yang berpakaian tetapi telanjang kalau jalan berlenggang-lenggok menggoda, rambutnya seperti punuk unta, kelompok ini tidak masuk Syurga dan tidak bisa mencium bau Syurga, padahal baunya tercium dari jarak sekian dan sekian (jarak yang amat jauh ).





*SeKs,CinTa;WaNiTa dAn IsLaM

Realita berjalan pada generasi muda muslim masa sekarang ini, secara mayoritas sedang terbuai,tertipu dan tersesatkan dengan ribuan jejaring kemungkaran modernisasi, seperti perzinaan dengan berbagai modelnya,namun justru ia sering dijadikan barometer kemajuan dan globalisasi. padahal mereka secara tidak sadar telah terinfeksi demoralisasi yg akut.
Sadarlah kaum Hawa bahwa kalian telah dieksploitasi oleh ketamakan para kaum kapitalisime untuk mengeruk keuntungan nafsu duniawi mereka.

Seks yang merupakan fitrah dan karunia Allah Ta'ala telah berubah fungsi dan dimanifulasi menjadi ajang komoditi mencari keuntungan sebesar mungkin. Norma-norma yang berlaku didalam tata kehidupan tidak lagi menjadi pegangan. Pupusnya raSa maLu kaum Hawa terlihat pula dari turut andilnya mereka menanam saham kebatilan dibidang sandang dan sosial. Mode-mode pakaian yang dililitkan ke tubuhnya sudah begitu jauh dari tuntunan syari'at.Padahal Allah Ta'ala berfirman:
"Hai Nabi! Katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anakmu yang perempuan dan orang-orang perempuan yang beriman,supaya mereka menutup tubuhnya dengan jilbab, yang demikian itu supaya mereka lebih dikenal, karena itu supaya mereka tidak diganggu, dan Allah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab:59).

Bila ayat ini masih dianggap belenggu yang merantai kebebasan kaum Hawa, maka dapatlah dipastikan, hujan atw badai birahi pun tak kan terelakkan, hingga dengan mudahnya kita saksikan jutaan perempuan bergentayangan di jalan-jalan, dan mempersilakan auratnya disapu mata sembarang orang.Padahal Rasulullah shallallahu 'alaihiwasallam dalam riwayat Imam Muslim bersabda, artinya: "Mereka tidak akan masuk Surga dan tidak akan mencium wangi Surga, padahal wangi Surga itu tercium sejauh perjalanan sekian dan sekian.
"Sebab meskipun berpakaian, pada hakikatnya mereka telanjang. Ironinya,setiap hari kita selalu dihadapkan kepada permasalahan di atas, yaitu urusan kelamin(seksualitas). Kemana-mana kita terganggu oleh rayuan perempuan,wajahnya,lenggak-lenggoknya,tubuh yg terbuka,suaranya, semuanya penuh magnit dan daya tarik.
"Dijadikan indah pada pandangan manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,yaitu; wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak,kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia, dan di sisi Allah lah tempat kembali yang baik." (Ali Imran: 14).

Rasulullah SAW bersabda; "Tidaklah ada suatu cobaan yang terjadi sepeninggalku yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki,yang melebihi bahayanya cobaan yang berhubungan dengan soal wanita". (HR.Al-Bukharidan Muslim).
Islam membedakan antara cinta dan seks sebagai nafsu. Cinta adalah mawaddah warahmah, sedang nafsu seks sebagai naluri adalah nafsu syahwat. Keduanya hanya bisa bersatu dalam perkawinan, karena berseminya cinta yang terjadi sesudah pernikahan adalah cinta yang dijamin oleh AllahTa'ala , sebagaimana tercantum dalam surat Ar-Rum ayat 21, artinya: "Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderungdan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikannya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.

"Dari ayat di atas dapat kita simpulkan, bahwa Islam tidak mengenal percintaan sebelum perkawinan yang sah, apalagi dengan pengumbaran nafsu syahwat,sehingga menjadi naluri dan cenderung mengajak pada perbuatan-perbuatan yangmengundang murka Allah Ta'ala, sebagaimana telah terkandung dalam Surat Yusuf ayat 53,artinya:

"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Allah.

"Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Rabu, 05 Maret 2008

*Si Cantik adalah dia :

-Yang memiliki mata yang indah, yaitu mata yang tertunduk malu karena cinta kepada Rabbnya...
-Yang memiliki tubuh dan rambut yg terlindung dari untaian jilbabnya.... terlindung dari mata yg menafsir rambut dan tubuhnya...kecuali untuk suami tercinta
-Yang memiliki wajah yang cantik, yaitu wajah yang selalu dibasahi oleh air mata keinsyafan...
-Yang memiliki tangan yang halus, yaitu tangan yang berada diatas untuk memberi dan menolong saudaranya seiman...
-Yang memiliki kaki yang indah, yaitu kaki yang digunakan untuk menyambut ketaatan dan mendatangi majelis ilmu...
-Yang memiliki bibir yang manis, yaitu bibir yang senantiasa dibasahi oleh dzikir...
-Yang memiliki telinga yang baik, yaitu telinga yang mendengar nasihat kebaikan baginya... Sungguh...benar-benar si cantik adalah...
Dia yang memiliki hati yang ikhlas dalam iman, yang menjadikan Allah dan Rasulnya sebagai kekasih yang utama...
Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita soleha.