Selasa, 14 Juli 2009

JENDELA PERADABAN KINI

Bila dulu sejarah selalu mampu mendefinisikan peradaban dengan homogen sekarang tidak lagi. Saat ini kita dihadapkan pada sajian dan jamuan peradaban yang kian kompleks; sarat dengan rekayasa keserakahan dan slogan kosong yang menyesakkan dan  mengecoh jiwa-jiwa yang berakal, ( manusia) namun terseret tak bernurani Telah Membentuk budaya yang hipokrit !

Se-Makna kesadaran dan kegelisahan diatas yang tanpa bisa dibendung , lahirlah pertanyaan; Bisakah kita…mentolerir peradaban yang melukai ruh/ nurani sekalipun yang terkadang di claim sebagai kebesaran jiwa ?,  Ataukah memang kini jiwa dan hati nurani selalu di nomor seratuskan? Bukankah sesungguhnya Jiwa adalah jendela peradaban yang sebenar-nya. Namun ketika kita dapati Jendela-jendela itu kosong, Suram, kelam, bahkan berdarah-darah. Lalu diposisi/derajat apakah peradapan itu sekarang? Atau setidak-tidaknya apakah nama peradapan itu sekarang..........???

Barangkat dari fenomena tentang jiwa-jiwa (manusia) yang dengan sadar telah memilih menjadi “bingung”, kosong, Liar, dan apatis yang termazhab oleh akal, logika, ambisi dan   apatisme yang telah menyeret budaya pada lubang hitam PeradabaN

Jendela Jiwa adalah Jendela rumah Manusia.

Jendela peradapan adalah Jendela Dunia, Rumah umat Manusia .

Kita adalah Jendela” kita yang melihat dan kita yang dilihat

Jumat, 23 Mei 2008

yANG MATI Akal



Sesungguhnya tidak ada orang yang bodoh diaTas dunia ini;
Kecuali orang yang menolak pengetahuan.


Dan salah satu Realitas dari sangkalan kebodohan adalah dengan 'membaca'(memahami) sebagaimana kunci menuju pengetahuan yang lebih tinggi.
Seseorang akan terbenam kebodohan jika ia menyatakan dirinya menguasai pengetahuan yang tidak dimilikinya.
Karena siapapun yang merasa puas dengan pengetahuan yang ada padanya dan menaruh kepercayaannya disitu.
Sama hal seseorang sedang menuju dan menempatkan dirinya dalam kebodohan.
Jadi secara bodoh semisal orang tidak mencari tahu pengetahuan.
Semakna mati akal.

Senin, 19 Mei 2008

FluKTuasi HaTi.

seperti iman
kadang naik kadang turun.
kadang hidup kadang Mati.
Hati akan senantiasa Hidup ketika disiram oleh ibadah-ibadah Wajib dan sunnah.
Tetapi ia bisa mati ketika seseorang tidak peduli lagi dengan kemaksiatan dan dosa-dosa yang dibuat.
Hati yang cenderung berbuat dosa akan dihinggapi penyakit yang akan sulit disembuhkan,
penyakit itu adalah dosa-dosa yang yang telah melekat pada diri yang akan merusak hati.

Salah satu tanda rusaknya hati adalah
seseorang yang tidak pernah menyesal dengan dosa-dosa yang dibuatnya.
seseorang yang selalu enggan keluar dari kemaksiatan,terbenam dalam kesenangan duniawi.
intinya seseorang yang tidak pernah menyesal dengan kesalahan dan dosa adalah pertanda hatinya mulai rusak dan mati.

bertoubatlah para pendosa dengan taubat yang sungguh-sungguh (taubat nashuha)
Jangan pernah mengulangi lagi kesalahanmu seriuslah dengan taubatmu,
jangan pernah terpedaya lagi oleh bujukan dan bisikan hawa nafsumu.
Kuatkanlah tekadmu...

Rasulullah SAW bersabda:
"Wahai Dzat Yang membolak balikkan hati,teguhkanlah hatiku diatas agamaMu"

Memohon dan berdoalah selalu kepada Allah untuk keteguhan hatimu agar terbebas dari penyelewengan dan kesesatan.
Hakikatnya seseorang bisa saja Mukmin dipagi hari dan kafir disore hari.
Bahwasanya Allah swt yang membolak-balikan hati manusia dalam kekuasaan-Nya
Senantiasalah memohon hidayah dan keteguhan Hati kepada Allah swt.

Sungguh,rintihan para pendosa lebih baik di sisi Allah daripada gemuruh kesombongan Ahli ibadah.
Menangislah , merataplah dan bersendirilah dengan Allah untuk menumpahklan semua sesalmu. Secara manusia semua orang pasti dan pernah melakukan kesalahan dan dosa,
karena itu adalah kemestian yang ada pada manusia.
Namun dia harus meminta ampun kepada Allah

Allah swt berfirman;

"Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah,hai orang-orang yang beriman,supaya kamu beruntung"

(An-Nur:31)












Sabtu, 17 Mei 2008

tugas MakhLuk

Tingkat kesempurnaan setiap makhluk berbeda-beda,
sesuai dengan kapasitas dan potensi dari makhluk tersebut.
karena semua makhluk diciptakan dengan tugas masing-masing untuk berproses menuju kesempurnaan.
}

Dan Tugas makhluk selain manusia adalah berkhidmat kepada manusia
untuk menuju kesempurnaannya
Pikirkanlah...

makhluk apa saja yang tidak berkhidmat kepada manusia?
Semua berkhidmat kepada manusia!
Renungkanlah...
}
Senyata makhluk lain berkidmat kepada manusia untuk mencapai kesempurnaannya
Sejatinya manusia untuk mencapai kesempurnaanya sebagai manusia berkhidmat kepada Yang Maha Sempurna-Allah swt.


}
Dan tetaplah ingat dengan kesadaran penuh selalu bahwa kesempurnaan menjadi manusia tidak terletak pada berapa harta dan kekayaan yang dikumpulkan dan tidak pula pada kebagusan rupa dan pakaian yang dipakai dan semisalnya.
Akan tetapi pada kekuatan Ruhani yang tunduk dan selalu berkhidmat kepada Allah swt . itulah sebabnya Al-Quran menyebutkan bahwa manusia yang paling mulia adalah yang paling bertaqwa, bukan pada kepintaran,kekayaan, kedudukan,kebagusan untuk menjadi sejatinya manusia yang berpikir dan beriman.




sEaRTi MakHLuk

Segala sesuatu selain Allah adalah alam,
dan semua alam adalah makhluk.
Maka segala sesuatu selain Allah adalah makhluk.


Selasa, 13 Mei 2008

IbaDaH SeJaTi

Allah berfirman kepada Dawud a.s:
Wahai Dawud,ibadah artinya engkau menjadikan dirimu sebagai musuh karena Aku.

Sejatinya ibadah, memahami seorang manusia selalu memerangi diri dan hawa nafsu yang ada pada dirinya.
Dengan keteguhan dan kemantapan hati melakukan perlawan terhadap segala sesuatu yang akan menjerumuskan diri pada kesesatan dan melanggar ketentuan dari Allah swt dalam semua kondisi.
Maka bersegeralah memerangi diri dan tinggalkan diri serta hawa nafsumu dengan kesungguhan untuk berlari dan mendekat kepada Allah SWT dengan Taqwa.
Bersama melepaskan ketergantunganmu pada makluk sembari menyingkirkan kepentinganmu dengan mereka dari segala sisi.
Sesungguhnya hanya dengan Taqwa engkau akan mampu mengkondisikan itu untuk memerangi diri dan keluar dari perkara-perkara yang dilarang oleh Allah swt.
Apabila keyakinan itu sudah tertanam dalam dirimu beserta manifestasinya,
Bermakna engkau telah berjihad dijalan Allah swt.
Sejalan engkau telah berada dijalan utama,dijalan Lurus yang dituntun cahaya bersama ridha-Nya.
Maka ibadah sejati adalah memerangi diri dan hawa nafsu.

Sebagaimana firman Allah SWT:
Dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu,karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah
(QS 38:26)

Senin, 12 Mei 2008

SuJud...

Secara fisik seseorang hanya menyentuhkan dahinya di atas tanah
Jika dia tidak memahami makna Sujud.
Senantiasalah sadar akan niatmu dan jangan melalaikan hakikatnya.
pahamilah apa yang sedang engkau lakukan dan mengapa melakukannya?
Semua 'ritus' adalah merupakan "isyarat yang ditujukan"
maka hati-hatilah dalam melakukannya dan apa yang harus engkau lakukan
Jangan sampai engkau disibukan dan dibingungkan dengan segala prosedur dan bentuk
Yang harus engkau pahami adalah makna dan hakikat ritus tersebut...
bukan formalitasnya.
Sujudlah...
Allah sangat menyukai orang yang bersujud kepada-Nya
dan engkau akan sangat dekat dengan-Nya ketika dahimu menyentuh tanah.